Benciku membuncah!
Tinjumu memang tak mengarah untukku
Tapi tepat mengenai setengah hatiku (ibu)
Indraku saksi hidup penghianatanmu
Keegoisanmu, keangkuhanmu
Benciku membuncah!
Sunggingan senyum ibu dengan bibir membiru
Terbata bata mengucap
“dia ayahmu!”
Benciku membuncah!
Rontaan adik2ku yang ketakutan
Dan aku harus merengkuh mereka
dengan menahan deras sumber air mata
Benciku membuncah!
Ketika kulit kita bertemu, kita dekat, aku merinding
Hatiku slalu kelu harus bertarung dengan darahmu ditubuhmu
Benciku membuncah! Bibirku tak henti sebut namamu disetiap doa!
oleh Rima
kakak dan anak yang kuat
0 comments:
Post a Comment